Latest Updates
Home »
Agama
»
CARA MENYAMBUT TAHUN BARU MASEHI 2014 SECARA ISLAM. (MOZAIK ISLAM)
CARA MENYAMBUT TAHUN BARU MASEHI 2014 SECARA ISLAM. (MOZAIK ISLAM)
Ngumpul
bersama sekelompok teman untuk tertawa lepas menikmati musik, bakar
ayam, ajang mesum bagi pasangan muda mudi, berduaan di tempat gelap
laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim. Inilah yang terjadi saat
Tahun Baru Masehi menjelang karena muda mudi subuhnya baru pulang dengan
alasan ingin menyaksikan pergantian tahun baru tepatnya pukul 00.00
WIB. Kebiasaan ini seakan telah melekat ke diri kita umat Islam, bahkan
kata-kata yang muncul dalam setiap keluarga ketika tanggal terakhir
bulan Desember setiap tahun mengatakan, 'malam ini kita bakar ayam'.
Perlu diketahui, cara-cara tersebut adalah cara seytan yang
menjerumuskan umat Islam ke dalam kemaksiatan dan menyimpang dari ajaran
yang disyari'atkan Islam. Muda-mudi memaknai Tahun Baru Masehi sebagai
ajang berduaan dengan pasangan untuk melewati pergantian tahun, bagi
sekelompok anak muda lainnya sebagai ajang menikmati keindahan dunia,
bahkan pada malam pergantian Tahun Masehi ini tak jarang wisma dan hotel
terjadi peningkatan pengunjung. Dengan demikian, terjerumuslah generasi
Islam ke dalam jurang maksiat dan cara-cara orang kafir dalam merayakan
pergantian tahun.
Dalam khutbah Shalat Jum'at dua pekan yang
lalu di salah satu masjid di Kota Pekanbaru, penulis menangkap hal yang
menarik dari khutbah yang dipaparkan khatib saat itu, yakni Tahun Baru
Masehi bukan milik orang Kristen saja. Sebenarnya umat Islam juga
diperbolehkan merayakan pergantian Tahun Baru Masehi sebagai perhitungan
tanggal dalam kalender yang dipakai secara umum selain Tahun Hijrah
sebagai perhitungan kalender umat Islam.
Akan tetapi, perayaan
seperti apa yang seharusnya dilakukan, ini yang harus kita pahami.
Selama ini, umat Islam dalam melakukan perayaan menyambut Tahun Baru
Masehi sudah ikut-ikutan cara umat agama lain. Dimana, masyarakat yang
bukan Islam lebih dominan dalam perayaan tersebut melakukan hura-hura,
berfoya-foya, minum minuman keras, dan lainnya. Kondisi ini yang
sebagian besar umat Islam mengikutinya tanpa tahu apa maksud dari itu.
Tragisnya lagi, generasi muda saat ini bahkan tak terlalu menghiraukan
Tahun Baru Hijrah, tapi kalau masuk Tahun Baru Masehi para remaja negeri
ini mempersiapkan segala sesuatu untuk perayaannya bersama teman-teman,
ada di cafe, tempat hiburan, lapangan yang gelap dan bakar ayam, banyak
lagi cara lainnya yang tidak sesuai dengan ajaran Islam itu sendiri.
Umat Islam seharusnya menyambut masuknya Tahun Baru Masehi 2013 ini
dengan mengintropeksi diri, melakukan peringatan dengan mendengarkan
ceramah agama, kegiatan Islam seperti perlombaan baca Al Qur'an sehingga
dapat diketahui setiap tahunnya bagaimana perkembangan remaja kampung,
desa, kelurahan kita. Apakah yang fasih baca Al Qur'an setiap tahun
bertambah atau berkurang.
Selain itu, memperbanyak bergaul
dengan pendakwa dan selalu menigkatkan rasa takwa kepada Allah
Subhannahu Wa Ta'ala sehingga kita terhindar dari perbuatan yang
mubazir. Karena dalam kitab suci Al Quran sudah jelas disampaikan kepada
kita bahwa Allah membenci orang yang berlebihan dan mubazir. Boleh kita
ungkapkan rasa syukur kita terhadap pergantian tahun ini dengan
membakar ayam dan berkumpul bersama teman-teman, tapi lakukan dengan
lebih yang dilegalkan ajaran Islam, jangan sampai terjebak ke cara sesat
yang berujung ke maksiat. Lakukan dengan penuh rasa syukur misalnya
dengan bakar ayam bersama anak yatim, pengajian remaja/remaji di masjid,
ini jauh lebih baik dari pada menonton aksi-aksi syrik yang dilakukan
kaum bukan Islam dalam menyambut tahun baru ini.
Dengan tulisan
ini, setidaknya muda-mudi Islam bisa paham bagaimana memaknai Tahun
Baru Masehi ini. Memang perhitungan tanggal Masehi milik semua umat,
baik Kristen, Hindu, Budha, maupun Islam. Jadi, berbeda agama berbeda
pula cara pandangnya dalam menyambut datangnya Tahun Baru Masehi ini.
Ada yang mengungkapkan dengan meniup terompet, kembang api, pasang
tanduk seperti syetan di kepalanya yang berkerlap kerlip, bakar ayam,
pesta dengan minum minuman khomar, dan lainnya. Dalam perbedaan inilah
muda mudi Islam dituntut selektif. Untuk menjadi generasi yang selektif
tak terlepas dari tingkat penguasaan ilmu agama yang dimilikinya. Maka
dari itu, kepada generasi muda Islam, mari terus gali ilmu agama
sehingga kita dapat membentengi diri untuk tidak terlena dengan
cara-cara umat lain dalam menyambut pergantian Tahun Baru Masehi ini
ataupun dalam segala tindakan sehari-hari.
Sumber : facebook.com/MozaikIslam/posts/582097181805883
0 Response to "CARA MENYAMBUT TAHUN BARU MASEHI 2014 SECARA ISLAM. (MOZAIK ISLAM)"
Posting Komentar
Komentar anda menyelamatkan kami :)