BAB I
PENDAHULUAN
1. Pengertian
Anak Prasekolah
Bervariasinya
pemahaman para ahli pendidikan tentang pengertian pendidikan
anak Prasekolah sehingga akan mengaburkan arah pembicaraan. Kajian ini
mengarahkepada tinjauan Dr. Mansur tentang anak Prasekolah dari sudut pandang
agama, darihasil pengkombinasian agama dan umum. Mansur, dalam landasannya
untuk menjelaskan pengertian anak Prasekolah mengacu kepada The Nation
Assocition for The Education of Young Childhood (NAEYC).
Early
Childhood adalah anak yang berusia sejak lahir sampai dengan usia
delapan tahun.
Batasan
ini seringkali dipergunakan untuk merujuk anak yang belum mencapai usia sekolah
dan masyarakat menggunakanya sebagai tipe Prasekolah.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Mengenal
Pendidikan Anak
Pendidikan pra
sekolah adalah pendidikan yang diberikan kepada
anak-anak balita sebelum masuk sekolah taman kanak-kanak atau pendidikan dasar
pertama yaitu sekolah dasar (SD). Sistem pendidikan ini juga sering dinamakan
dengan pendidikan usia dini atau PAUD. Sistem pendidikan pra sekolah ini
pertama kali dikenal oleh masyarakat ketika mereka mulai menyadari arti
pentingnya mendidik anak sejak
dini.
Sehingga penyelenggaraannya juga lebih sering dilakukan oleh masyarakat sendiri
melalui berbagai macam organisasi seperti PKK atau Lembaga Swadaya Masyarakat
lain yang bergerak di bidang pendidikan.
Adapun
tujuan utama dari pendidikan pra sekolah adalah untuk mengembangkan tingkat
kecerdasan dan mental baik secara fisik dan rohani, serta membentuk karakter
anak agar bisa mengatur perasaan emosi serta punya jiwa sosial yang
tinggi. Sehingga ketika mereka masuk pada tingkat pendidikan dasar pertama,
anak-anak bisa menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan lebih mandiri.
Mendidik
anak sejak dini memang memang perlu melibatkan masyarakat umum bukan sekedar
menjadi tugas orangtua semata. Karena rentang usia antara nol hingga enam tahun
adalah masa emas dimana otak anak mengalami perkembangan yang sangat pesat
hingga mencapai 80%. Pada usia ini anak dengan mudah menyerap berbagai
informasi melalui obyek yang dilihat dan diamati.
Namun
pada usia ini pula anak belum bisa membedakan mana info yang baik dan yang
tidak baik bagi mereka. Dan yang tidak boleh dilupakan, anak-anak ini ketika
melakukan pengamatan tidak terbatas pada lingkup keluarganya saja, namun sudah
mulai merambah pada lingkungan luar rumah. Dari sini sistem pendidikan pra
sekolah untuk mendidik anak sejak dini yang diadakan akan punya peran yang
penting.
Sebab
pendidikan pra sekolah atau PAUD akan mengajarkan pada anak untuk memilih mana
info yang boleh dijadikan contoh dan info yang tidak boleh diserap. Sehingga
mereka sudah bisa membedakan perbuatan yang baik dan perbuatan yang merupakan
pelanggaran serta tidak boleh ketika masuk pada pendidikan dasar pertama.
Adapun
pelajaran yang diberikan pada sistem pendidikan pra sekolah tidak hanya melalui
perkataan saja, namun justru lebih mementingkan pada bentuk-bentuk permainan edukatif
dan kandungan moral yang tinggi. Jadi anak tidak akan merasa terbebani dan
tetap bisa melewati masa kanak-kanaknya yang penuh kegembiraan bersama
teman-teman sebayanya.
1. Tahapan
Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Prasekolah
Pada
perosesnya anak memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan berbagai
kegiatan jasmani. Pada usia tiga tahun anak mampu melakukan
berbagaigerkan-gerakan yang telah bagus, seperti melempar menaiki tangga dan
berlari.Sebagai orang tua dan guru harus memiliki potensi untuk mendorong
untuk perkembangan koqnitif dan motorik anak tersebut. Dengan
demikian perlu adanya perencanaan pendidikan untuk anak Prasekolah
sehingga kognitif dan motorik anak dapat terarahkan dengan baik.Untuk
merancang pendidikan anak, para orang tua dan guru perrlu berpikir agar
tidak terlalu banyak menuntut keterampilan di luar kemampuan anak. Setiap
harianak-anak membutuhkan latihan kegiatan jasmani yang disertai kebugaran
danaktivitas yang tinggi, tetapi kecendrungan anak saat ini lebih banyak
melakukankegiatan pasif seperti menonton atau duduk diam di bangku atau
kursi.Dengan demikian perencaan yang harus dilakukan guru dan orang tua
untuk mendorong perkembangan jasmani anak-anak antara lain:
·
memberikan kesempatan kepada anak untuk
bermain
·
menyediakan fasilitas yang merangsang
pergerakan motorik kasar dan halus.
2. Keteraturan
dan Ketidak Teraturan Perkembangan Anak Prasekolah
Dari
konsepnya guru mempunyai kecenderungan memperlakuklan anak didiknyadengan
perlakukan rata-rata atau sedikit di atas rata-rata. Walaupun ada di
antaranyaguru yang sedikit menyimpang, akan tetapi dalam beberapa hal masih
dapat diterima.
·
Perbedaan yang ada di antara anak-anak
biasanya adalah dalam betuk budaya, bahasa, sosial dan perbedaan atau kelainan
yang ditemukan.
·
perbedaan budaya, setiap kelompok
manusia di dalam suatu masyrakat mempunyai nilai budaya yang khas sifatnya.
Budaya dapat diartikan sebagaisikap dan tigkah laku yang telah dipelajari dan
dimiliki sekelompok orang.
·
perbedaan bahasa, jika anak bebeda dari
segi budaya maka seringkali mereka juga berbeda dari segi bahasa yang
dipergunakan. Misalnya anak memiliki kemampuan retorika berbahasa indonesia
yang berbeda, ini juga dapatmenyebabkan anak menjadi malu dan terhambat
perkembangan sosialnya.
·
perbedaan kelas sosial ekonomi, dari
hasil penelitian ditemukan bahawa ada perbedaan yang sagat signifikan
dalam tugas akademik antara anak yang berasal dari keluarga kurang mampu
dengan anak dari keluarga yang lebihmampu. Perbedaan ini pada dasarnya bukan
berasal dari keturunan (heraditas),namun sering dikatakan dengan pengaruh
lingkungan.
Ciri Anak Prasekolah atau TK – Perkembangan sosial
merupakan pencapaian kematangan dalam hubungan sosial, dapat juga diartikan
sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok,
moral, dan tradisi. Perkembangan sosial
anak
sangat dipengaruhi oleh proses perlakuan atau bimbingan orang tua terhadap anak
dalam mengenalkan berbagai aspek kehidupan sosial, atau norma- norma kehidupan
bermasyarakat.
Dalam
proses perkembanganya ada ciri-ciri yang melekat dan menyertai periode anak
tersebut. Menurut Snowman (1993 dalam Patmonodewo, 2003) mengemukakan ciri-ciri
anak
prasekolah (3-6 tahun) yang biasanya ada TK. Ciri-ciri anak TK dan prasekolah
yang dikemukakan meliputi aspek fisik, sosial,
emosi dan kognitif.
1)
Ciri Fisik Anak Prasekolah Atau TK.
Penampilan maupun gerak gerik prasekolah
mudah dibedakan dengan anak yang berada dalam tahapan sebelumnya. Anak
prasekolah umumnya aktif. Mereka telah memiliki penguasaan atau kontrol
terhadap tubuhnya dan sangat menyukai kegiatan yang dilakukan sendiri. Setelah
anak melakukan berbagai kegiatan, anak membutuhkan istirahat yang cukup,
seringkali anak tidak menyadari bahwa mereka harus beristirahat cukup. Jadwal
aktivitas yang tenang diperlukan anak.
2)
Ciri Sosial Anak Prasekolah atau TK
Umumnya
anak pada tahapan ini memiliki satu atau dua sahabat, tetapi sahabat ini cepat
berganti, mereka umumnya dapat cepat menyesuaikan diri secara sosial, mereka
mau bermain dengan teman. Sahabat yang dipilih biasanya yang sama jenis
kelaminnya, tetapi kemudian berkembang sahabat dari jenis kelamin yang berbeda.
Anak
lebih mudah seringkali bermain bersebelahan dengan anak yang lebih besar.
Parten (1932) dalam social participation among praschool children
melalui pengamatannya terhadap anak yang bermain bebas di sekolah, dapat membedakan
beberapa tingkah laku sosial:
a) Tingkah
laku unoccupied anak tidak bermain dengan sesungguhnya. Ia mungkin berdiri di
sekitar anak lain dan memandang temannya tanpa melakukan kegiatan apapun.
b) Bermain
soliter anak bermain sendiri dengan menggunakan alat permainan, berbeda dari
apa yang dimainkan oleh teman yang berada di dekatnya, mereka berusaha untuk
tidak saling berbicara.
c) Tingkah
laku onlooker anak menghasilkan tingkah laku dengan mengamati. Kadang memberi
komentar tentang apa yang dimainkan anak lain, tetapi tidak berusaha untuk
bermain bersama.
d) Bermain
pararel anak-anak bermain dengan saling berdekatan, tetapi tidak sepenuhnya
bermain bersama dengan anak lain, mereka menggunakan alat mainan yang sama,
berdekatan tetapi dengan cara tidak saling bergantung.
e) Bermain
asosiatif anak bermain dengan anak lain tanpa organisasi. Tidak ada peran
tertentu, masing-masing anak bermain dengan caranya sendiri-sendiri.
f) Bermain
Kooperatif anak bermain dalam kelompok di mana ada organisasi. Ada
pemimpinannya, masing-masing anak melakukan kegiatan bermain dalam kegiatan,
misalnya main toko-tokoan, atau perang-perangan.
3) Ciri Emosional Anak Prasekolah atau
TK
Anak TK cenderung mngekspreseikan
emosinya dengan bebas dan terbuka. Sikap marah sering diperlihatkan oleh anak
pada usia tersebut.
Iri
hati pada anak prasekolah sering terjadi, mereka seringkali memperebutkan
perhatian guru.
4)
Ciri Kognitif Anak Prasekolah atau TK
Anak
prasekolah umumnya terampil dalam berbahasa. Sebagian dari mereka senang
berbicara, khususnya dalam kelompoknya, sebaiknya anak diberi kesempatan untuk
berbicara, sebagian dari mereka dilatih untuk menjadi pendengar yang baik.
Kompetensi
anak perlu dikembangkan melalui interaksi, minat, kesempatan, mengagumi dan
kasih sayang. Ainsworth dan Wittig (1972) serta Shite dan Wittig (1973)
menjelaskan cara mengembangkan agar anak dapat berkembang menjadi kompeten
dengan cara sebagai berikut:
a) Lakukan
interaksi sesering mungkin dan bervariasi dengan anak.
b) Tunjukkan
minat terhadap apa yang dilakukan dan dikatakan anak.
c) Berikan
kesempatan kepada anak untuk meneliti dan mendapatkan kesempatan dalam banyak
hal.
a)
Doronglah anak agar mau mencoba
mendapatkan ketrampilan dalam berbagai tingkah laku.
b) Tentukan
batas-batas tingkah laku yang diperbolehkan oleh lingkungannya.
c)
Kagumilah apa yang dilakukan anak.
d) Sebaiknya
apabila berkomunikasi dengan anak, lakukan dengan hangat dan dengan ketulusan
hati.
C.
APA
YANG PERLU DILAKUKAN UNTUK DETEKSI DINI OBSERVASI
Proses
memperhatikan seorang anak metakukan kegiatan tanpa mencampuri
kegiatan anak tersebut.
kegiatan anak tersebut.
PEDOMAN
OBSERVASI (Children's Resources International, 1997)
1.
Tentukan waktu untuk mengamati perilaku
anak. Misal: 15 menit pada saat anak bermain.
2.
Yang diamati adalah peritaku anak yang
dapat dilihat
3.
Deskripsikan peritaku secara akurat dan
rinci sesuai fakta yang teramati Misal: Abet masuk ke kelas dan langsung
bercerita kepada temannya bahwa ia memiliki dinosaurus yang kecil dan lucu di
rumahnya. Ketika temannya mengatakan bahwa ia berbohong Adam terus menyampaikan
bahwa dinosaurusnya adatah binatang peliharaannya yang baru dan
mengatakan:'kalau tidak percaya kamu tanya papa saya'.
4.
Tidak metakukan penafsiran atau
interpretasi subjektif dalam deskripsi perilaku (yang dipikir atau dirasa
terjadi), misalnya: 'Eni malas' 4 'Eni tidak metakukan instruksi guru setiap
kati guru meminta siswa untuk mengerjakan sesuatu dan Eni lebih memilih untuk
tidur‑tiduran di bangku nya'.
5.
Buat catatan untuk mendokumentasikan
hasil observasi.
PERILAKU
YANG DIAMATI (Children's Resources International, 1997):
Bagaimana
anak bereaksi terhadap hal‑hal rutin. Bagaimana anak berperilaku pada saat
perpindahan dari satu kegiatan ke kegiatan lain, periode tenang dan periode
aktif, periode kegiatan kelompok dan periode kegiatan perorangan. Amati anak
saat berpisah dengan orangtua, makan, menggunakan toilet, berpakaian, mencuci
tangan, dan beristirahat.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Perkembangan
sosial merupakan pencapaian kematangan dalam hubungan sosial, dapat juga
diartikan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma
kelompok, moral, dan tradisi. Perkembangan sosial
anak
sangat dipengaruhi oleh proses perlakuan atau bimbingan orang tua terhadap anak
dalam mengenalkan berbagai aspek kehidupan sosial, atau norma- norma kehidupan
bermasyarakat.
Pendidikan pra
sekolah adalah pendidikan yang diberikan kepada
anak-anak balita sebelum masuk sekolah taman kanak-kanak atau pendidikan dasar
pertama yaitu sekolah dasar (SD). Sistem pendidikan ini juga sering dinamakan
dengan pendidikan usia dini atau PAUD. Sistem pendidikan pra sekolah ini
pertama kali dikenal oleh masyarakat ketika mereka mulai menyadari arti
pentingnya mendidik anak sejak
dini.
Sehingga penyelenggaraannya juga lebih sering dilakukan oleh masyarakat sendiri
melalui berbagai macam organisasi seperti PKK atau Lembaga Swadaya Masyarakat
lain yang bergerak di bidang pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
0 Response to "PENDIDIKAN ANAK PRA SEKOLAH"
Posting Komentar
Komentar anda menyelamatkan kami :)