BAB I
PENDAHULUAN
Kata
manajemen berasal dari bahasa perancis kuno management, yang memiliki arti seni
melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan
diterima secara universal. Mary parker follet mendefinisikan manajamen sebagai
seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa
seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai
tujuan organisasi. Sedangkan menurut Ricky W. Griffin, manajemen sebagai sebuah
proses perencanaan dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran ( goals
) secara efektif dan efisien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai
dengan perencanaan, sedangkan efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan
secara benar, terorganisir dan sesuai dengan tujuan organisasi. Menurut James
A.F Stoner definisi manajemen lebih kompleks dan mencakup aspek-aspek penting
pengelolaan, sebagai berikut :
manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Proses tersebut terdiri dari kegiatan-kegiatan manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan.
manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Proses tersebut terdiri dari kegiatan-kegiatan manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan.
BAB II
PEMBAHASAN
Prinsip-prinsip
manajemen adalah dasar-dasar dan nilai yang menjadi inti dari
keberhasilan sebuah manajemen.
Menurut
Henry Fayol. seorang industrialis asal Perancis, prinsip-prinsip dalam
manajemen sebaiknya bersifat lentur dalam arti bahwa perlu di pertimbangkan
sesuai dengan kondisi-kondisi khusus dan situasi-situasi yang berubah. Prinsip
- prinsip umum manajemen menurut Henry Fayol terdiri dari :
v
Pembagian Kerja
Untuk
meningkatkan efisiensi dalam pelaksanaan kerja setiap perusahaan instalasi
harus mengadakan pembagian kerja sesuai dengan keahlian dan keterampilan setiap
orang.
v Wewenang
Setiap
manajer dan karyawan suatu perusahaan harus mempunyai wewenang atau otoriter
yaitu hak untuk memberi perintah dan ditaati oleh bawahannya
v Disiplin
Para
manajer dan karyawan suatu perusahaan harus respek dan taat pada peranannya
masing-masing dan tujuan organisasi.
v Kesatuan
Perintah
Setiap
karyawan suatu perusahaan hanya menerima perintah tentang kegiatan tertentu
untuk dilakukan hanya dari seorang atasan saja. Hal ini berguna bagi bawahan
untuk mempertegas tentang apa yang harus dilakukan dan siapa yang menjadi
atasannya.
v Kesatuan
Pengarahan
Sejumlah
kegiatan yang mempunyai tujuan yang sama harus diarahkan oleh seorang manajer dengan
menggunakan satu rencana. Hal ini dimaksudkan agar tujuan tiap-tiap divisi
(unit) dengan tujuan perusahaan secara keseluruhan tidak bertentangan.
v Kepentingan
Perseorangan dibawah Kepentingan Umum
Dalam
suatu perusahaan, kepentingan perseorangan baik manajer maupun bawahan harus
tunduk pada kepentingan organsasi.
v Balas
Jasa / Kompensasi
Dalam
memberikan kompensasi kepada karyawan / manajer untuk pekerjaan yang
dilaksanakan, juaga kepada para pemilik harus berdasar prinsip keadilan. Hal
ini dimaksudkan bahwa dalam pemberian gaji, upah honorarium, tunjangan, bonus
dan pensiun kepada karyawan / manajer, juga pemberian bagian laba kepada para
pemilik, harus secara objektif.
v Sentralisasi
Dalam
suatu perusahaan / Instalasi harus ada keseimbangan yang tepat antara berbagai
wewenang yang disentralisasi (dipusatkan) dan didesentralisasikan
(didelegasikan kepada bawahan)
v Rantai
Skalar / Garis Wewenang
Dalam suatu perusahaan, harus ada garis
wewenang dan perintah yang jelas.
v Order
Dalam
suatu perusahaan, bahan-bahan (material) dan orang-orang harus berada di tempat
dan waktu yang tepat
v Keadilan
Dalam
suatu perusahaan harus ada kesamaan perlakuan. Perlakuan yang sama terhadap
karyawan, perlakuan yang sama terhadap para manajer lini dan seterusnya akan
mendorong semangat kerja
v Stabilitas
Staf Organisasi
Dalam
suatu perusahaan harus dijaga stabilitas Staf karyawannya. Hal ini disebabkan
tingkat perputaran tenaga kerja yang tinggi berakibat tidak baik terhadap
perlaksanaan fungsi-fungsi organisasi.
v Inistiatif
Setiap
tenaga kerja (bawahan) harus diberikan kebebasan untuk menjalankan dan
menyelesaikan rencananya walaupun kekurangan ataupun kesalahan mungkin saja
terjadi.
v Semangat
Kerja
Setiap
tenaga kerja dari karyawan sampai manajer pada satu perusahaan dalam melaksanakan
kegiatannya mencerminkan semangat korps. Hal ini terwujud dalam operasionalnya
bahwa setiap tenaga kerja memiliki kebanggan, kesetiaan dan ikut memiliki
perusahaan.
v Tingkat
Manajemen
Menurut
Yulianto (1997: 97) tingkatan manajemen dalam perusahaan / instalasi terbagi
atas tiga golongan sebagai berikut :
Manajemen
lini / garis pertama (first line management) adalah tingkatan manajemen yang
paling bawah / rendah dalam suatu perusahaan. Orang yang memimpin dan mengawasi
tenaga-tenaga operasional ini termasuk golongan manajer lini. Para manajer lini
sering disebut dengan kepala seksi, mandor dan penyelia (Supervisor)
Manajemen
Menengah (Middle management) adalah tingkatan manajemen pada level menengah.
Para managernya termasuk golongan manajer menengah. Manajer menengah membawahi
dan mengarahkan kegiatan manajer lini. Para manajer menengah disebut juga
dengan sebutan manajer departemen kepala bagian.
Manajemen
Puncak (Top Management) adalah tingkatan management yang bertanggung jawab atas
keseluruhan manajemen perusahaan. Manajernya termasuk golongan manajer puncak
sering disebut dengan presiden direktur utama dan direktur.
B.
Fungsi
Manajemen
Fungsi
manajemen dapat diartikan sebagai tugas karakteristik yang harus dilakukan oleh
manajer dalam suatu perusahaan untuk mencapai tujuan, atau dapat dikatakan
pula, fungsi manajemen adalah fungsi yang harus dilakukan dalam bidang
manajemen.
Ada
beberapa macam pencapat dari pada ahli manajemen tentang fungsi manajemen atara
lain sebagai berikut :
Menurut
Henry Puyol (1997: 9) fungsi manajemen yaitu Planning (perencanaan), Organizing
(pengorganisasian), Commanding (pemberian perintah), Coordinating
(Pengkoodinasian), Controlling (pengawasan), Sedangkan menurut Harold Koontz
dan Cyrill O’Donnel (1997: 99) fungsi manajemen yaitu a. Planning
(perencanaan), b. Organizing (Pengorganisasian), c. Staffing (Pengisian
jabatan), d. Directing (pengarahan), e. Controlling (pengawasan).
Adapun
menurut G.R Terry (1997: 99) Fungsi manajemen yaitu : a. Planning
(perencanaan), b. Organizing (Pengorganisasian), c. Actuating (penggerakan), d.
Coordinating (pengkoordinasian), e. Controlling (pengawasan)
Berdasarkan
beberapa pendapat yang dikemukan para ahli manajemen tersebut, dapat
disimpulkan bahwa ada lima fungsi manajemen sebagai berikut :
v Perencanaan
Perencanaan
merupakan pemikiran awal tentang langkah-langkah yang akan dilakukan agar
mencapai perusahaan-perusahaan. Rencana-rencana ini dibutuhkan untuk memberikan
dasar kepada perusahaan tentang tujuan-tujuan dan menetapkan prosedur yang terbaik
untuk mencapai tujuan tersebut.
v Pengorganisasian
Pengorganisasian
adalah usaha yang dilakukan untuk dapat menciptakan hubungan kerja antar
personal dalam organisasi . perusahaan agar mereka dapat bekerja secara efisien
untuk mencapai tujuan organisasi / perusahaan
v Pengisian
Jabatan
Pengisian
jabatan (staffing) adalah fungsi manajemen yang berkenaan dengan penarikan,
penempatan, pemberian latihan dan pengembangan serta orientasi pada karyawan di
lingkungan kerja yang menguntungkan dan produktif.
v Pengarahan
Pengarahan
merupakan fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha memberikan pengarahan,
bimbingan dan perintah kepada bawahan (karyawan) untuk melakukan pekerjaan
seperti yang dikehendaki.
v Pengawasan
Pengawasan
adalah kegiatan menemukan dan menerapkan cara / peralatan guna mengetahui bahwa
rencana yang telah dilaksanakan sesuai dengan yang ditetapkan.
C. Hubungan Masing-masing Fungsi
Hubungan
antara fungsi-fungsi manajemen antara yang satu dengan lain adalah saling kait
mengaitkan. Dengan kata lain saling mempengaruhi satu sama lain. Seperti,
organizing dan staffing, merupakan 2 fungsi manajemen yang erat hubungannya
yaitu berupa penyusunan wadah legal untuk menampung berbagai kegiatan yang
harus dilaksanakan pada suatu organisasi, dan staffing berhubungan dengan
penetapan orang-orang yang akan memangku masing-masing jabatan yang ada dalam
organisasi tersebut.
Meskipun
demikian, fungsi perencanaan merupakan landasan fungsi manajemen yang lain dan
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan fungsi pengawasan. Fungsi pengawasan
tidak dapat dilaksanakan tanpa adanya perencanaan, begitu pula sebaliknya.
BAB III
PENTUTUP
A. KESIMPULAN
Fungsi
manajemen bukan hanya terdiri dari fungsi pokok dan umum, tetapi ada beberapa
penulis yang berpendapat tentang fungsi manajemen yang pada intinya adalah
sama. Selain prinsip manajemen yang dikemukakan oleh Henry Fayol dibagi menjadi
14. Dan hubungan masing-masing fungsi sebenarnya saling kait mengait dan tidak
pernah berdiri sendiri, dengan kata lain saling mempengaruhi.
DAFTAR PUSTAKA
0 Response to "Prinsip manajemen"
Posting Komentar
Komentar anda menyelamatkan kami :)